Rabu, 03 Desember 2014

Tasawwuf

Abu Nawas Majdub
Saudaraku Yang Mulia, Aku Wasiatkan kepadamu tentang pengetahuan Hakikat Tasawuf, Apa itu Tasawuf dan apa manhaj dan dasarnya, dan siapa saja ahli Tasawuf yang benar.

TUJUAN TASAWWUF Oleh imam Nawawi

Usul Tasawuf itu ada Lima
Taqwa kepada Allah dalam kesunyian dan keramaian
mengikuti sunnah dalam Ucapan dan perbuatan
berpaling dari Makhluk baik mereka suka maupun mereka benci
Ridha terhadap ketentuan Allah mendapat bagian sedikit maupun banyak
kembali kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah.

Taqwa kepada Allah dapat dicapai dengan sikap warak dan istiqamah.
mengikuti sunnah dapat dicapai dengan menjaga sunnah itu dan juga dengan berakhlak terpuji.
berpaling dari makhluk dapat di capai dengan sabar dan tawakkal
Ridha terhadap ketentuan Allah dapat di capai dengan sifat qina'ah (puas hati dan berpada dengan apa yang ada) dan juga dengan bersikap Tafwidh (menyerahkan segala-galanya kepada Allah)
Dan Usul dari semua yang lima ini adalah
Semangat yang tinggi
menjaga kehormatan
khidmah yang baik
terlaksana nya kemauan yang kuat
mengagungkan nikmat

orang yang tinggi niat nya maka tinggi pangkat nya
orang yang menjaga kehormatan Allah maka Allah menjaga kehormatan nya
orang yang baik khidmah nya maka ia mendapati kekaramatan nya
orang yang melaksanakan kemauan kuat nya maka senantiasa ada petunjuknya
orang yang mengagungkan nikmat maka ia akan mensyukuri, orang yang mensyukuri nikmat maka akan semakin bertambah nikmat
Usul dari tanda-tanda nya ada lima
menuntut Ilmu untuk melaksanakan perintah
menemani para guru dan suadara untuk menambah wawasan
meninggalkan keringanan dan penakwilan agar supaya terjaga
mengatur waktu dengan wirid agar senantiasa Hadir (di hadapan Allah)
mengekang jiwa dalam setiap sesuatu agar supaya keluar dari ajakan nafsu dan selamat dari kebinasaan

bahaya bagi penuntut ilmu adalah bergaul dengan anak muda (belum matang) umur, akal dan agama yang tidak kembali kepada asal dan tidak kembali kepada qaidah
bahaya nya bergaul adalah, menipu dan selalu ingin tahu pribadi orang lain
bahaya nya mengekang jiwa adalah bersikap mengasihani diri sendiri dengan menganggap baik perbuatan serta menetapi mengikuti keinginan hawa nafsu.

Allah berfirman :

وإن تعدل كل عدل لا يؤخذ منها

Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya (QS Al-an'am ayat 70)

Usul yang dapat mengobati penyakit Nafsu ada lima
* meringankan beban perut dengan sedikit makan dan minum
* berlindung pada Allah SWT dari segala hal yang mengganggu jiwa saat menghadap kepada-Nya.
* lari dari tempat-tempat yang kita khawatir dosa jika terjatuh ke dalamnya.
* melanggengkan istighfar serta shalawat kepada Nabi SAW, di siang dan malam hari.
* bersahabat dengan orang yang menunjukkan jalan pada Allah SWT.

Agar supaya Sampai kepada Allah Ta'ala
adalah dengan bertaubat dari segala perkara yang di larang dan di benci Oleh Allah, mencari Ilmu semampunya, senantiasa berada dalam keadaan suci, melaksanakan shalat Fardhu di awal waktu secara berjamaah, senantiasa shalat dhuha delapan rakaat, dan enam rakaat antara shalat magrib dan isya' (Shalat awwabin, shalat malam dan shalat witir), Puasa senin dan kamis, Puasa di hari-hari bidh, puasa di hari-hari fadhilah, membaca Al-qur'an dengan Khusyu' dan mentadabburi makna nya, perbanyak membaca istigfar, dan membaca shalawat ke atas junjungan Nabi shallahu alaihi wa sallam, dan senantiasa melazim kan baca dzikir-dzikir sunnah pagi dan petang

و الله اعلم

Mumbaca AL QUR-AN

Telah bersabda baginda Rasulullah :

أفضل عبادة أمتي قراءة القرآن

Ibadah Ummatku yang paling Utama Adalah membaca Al-qur'an
( di keluarkan Oleh imam Al-baihaqi)

من قرأ القرآن فاستظهره ، فأحل حلاله وحرم حرامه ، أدخله الجنة ، وشفعه في عشرة من أهل بيته كلهم قد وجب له النار

Barang siapa membaca Al-Qur’an kemudian ia menghafalkannya di luar kepala lalu dia menghalalkan apa yang dihalalkan oleh Al-Qur’an dan mengharamkan apa yang diharamkan oleh Al-Qur’an maka Allah akan memasukkannya ke Surga dan memberikan kepadanya hak untuk memberi syafa’at kepada 10 orang dari keluarganya yang sudah dipastikan masuk neraka (Di keluarkan Oleh Imam Ahmada dan Atturmudzi)

Telah datang dalam sebuah Atasar :

إن من قرأ القرآن قائماً في الصلاة كان له بكل حرف مئة حسنة ، وإن كان قاعداً خمسون ، وإن كان في غير صلاة على طهارةٍ خمس ٌ وعشرون ، وإن كان على غير طهارة عشر حسنات

Barang siapa membaca Al-Qur’an di dalam shalat dengan berdiri maka ia mendapatkan seratus kebaikan untuk setiap huruf. Dan barang siapa membaca Al-Qur’an di dalam shalat sambil duduk maka ia mendapatkan lima puluh kebaikan untuk setiap hurufnya. Dan barang siapa membaca Al-Qur’an di luar shalat dalam keadaan suci maka ia akan mendapatkan duapuluh kebaikan untuk setiap huruf. dan jika ia dalam keadaan tidak bersuci maka ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan untuk setiap hurufnya.

Berkata Al-imam Al-hafidz Abu amru Ibnu sholah dalam Fatwa nya.

Membaca Al-qur'an adalah merupakan kemuliaan, Yang Allah Muliakan kepada Manusia. telah di sebutkan Bahwa para Malaikat tidak di beri kemuliaan seperti itu. dan para malaikat itu senantiasa mendengarkan manusia yang membaca Al-qur'an . di dalam Kitab Al-itqan Karangan Imam Nawawi di sebutkan. di riwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma katanya. Al-qur'an adalah beribu-ribu huruf dan 27 ribu huruf. barangsiapa yang membacanya maka baginya di setiap hurufnya adalah isteri dari bidadari syurga.

berkata Sayyidina Al-imam Abdullah Bin alawi al-haddad dalam qasidah nya

واتل ُالقرآن بقلبٍ حاضرٍ وجلٍ ... على الدوامِ ولا تـذهل ولا تـغبِ
فإن فيهِ الهدى والعلمَ فيه معاً ... والنورَ والفتحَ أعني الكشفَ للحُجبِ

Bacalah Al-Qur’an dengan hati yang hadir lagi penuh takut * secara rutin dan janganlah engkau lalai dan jangan luput.

Sebab di dalamnya (dalam Al-Qur’an) terdapat petunjuk, juga ilmu ada di dalamnya * cahaya, dan pembukaan yakni penyingkapan hijab

dalam Qasidah yang lain beliau berkata :

وواظب على درسِ القرآن فإن في ... تلاوته الإكسيرَ والشرح للصدرِ
ألا إنهُ البحـرُ المُـحيطُ وغيره ... من الكتْبِ أنهارٌ تـُمـدُ من البحـرِ
تـدبـَّر معانيـه ورتلـهُ خـاشعاً ... تـفـوزُ من الأسرارِ بالكنـزِ والذخـرِ
قال الإمام الحافظ ابو عمرو ابن الصلاح في ( فتاويه ) :

rutinkan mempelajari Al-qur'an sebab dalam membacanya adalah Obat mukjizat, dan ketenangan di dalam hati.

ketahuilah sesungguhnya Al-qur'an ibaratkan lautan bahtera Luas sedang kitab-kitab yang lain ibaratkan sungai-sungai yang bermuara dari laut.

renungi makna nya, Bacalah dengan Khusyu' maka engkau akan beruntung memperoleh rahasia-rahasia dan penyimpanan yang bertimbun.

Fb: #ABU_NAWAS_MAJDUB

Tafakkur

Dinukil dari kitab Tambihul Ghofilin Abul Laits As Samarqondi

وَرُوِيَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , أَنَّهُ قَالَ: «تَفَكُّرُ سَاعَةٍ أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ سَنَةٍ» .
قَالَ الْفَقِيهُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ: إِذَا أَرَادَ الْإِنْسَانُ أَنْ يَنَالَ فَضْلَ التَّفَكُّرِ، فَلْيَتَفَكَّرَ فِي خَمْسَةِ أَشْيَاءَ:
أَوَّلُهَا: فِي الْآيَاتِ وَالْعَلَامَاتِ، وَالثَّانِي: فِي الْآلَاءِ وَالنَّعْمَاءِ،
وَالثَّالِثُ: فِي ثَوَابِهِ، وَالرَّابِعُ: فِي عِقَابِهِ، وَالْخَامِسُ: فِي إِحْسَانِهِ إِلَيْهِ وَجَفَائِهِ لَهُ،

dan diriwayatkan dari Rasululloh shollallohu alaihi wasallam sesungguhnya beliau bersabda :
" tafakkur sesaat lebih utama daripada ibadah setahun"
Al Faqih -semoga Allah meridhoinya berkata :
" jika seseorang mengharapkan utk mendapatkan keutamaan tafakkur, maka bertafakkurlah dalam lima perkara:
1. tafakkur pada ayat2 dan tanda2 Allah.
2. tafakkur pada nikmat2 Allah.
3. tafakkur pada pahala dari Allah.
4. tafakkur pada siksaan Allah.
5. tafakkur pada kebaikan2 Allah kpdnya dan keberpalingannya dari Allah

فَأَمَّا التَّفَكُّرُ فِي الْآيَاتِ وَالْعَلَامَاتِ فَأَنْ يَنْظُرَ فِي قُدْرَةِ اللَّهِ تَعَالَى، فِيمَا خَلَقَ اللَّهُ تَعَالَى مِنَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَطُلُوعِ الشَّمْسِ مِنْ مَشْرِقِهَا، وَغُرُوبِهَا فِي مَغْرِبِهَا، وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَفِي خَلْقِ نَفْسِهِ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى:
{وَفِي الأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلا تُبْصِرُونَ}
[الذاريات: 20-21]
فَإِذَا تَفَكَّرَ الْعَبْدُ فِي الْآيَاتِ وَالْعَلَامَاتِ يَزِيدُ بِهِ يَقِينًا وَمَعْرِفَةً

adapun tafakkur pada ayat2 dan tanda2 adalah dengan merenungkan kekuasaan Allah ta'ala dalam ciptaan-Nya, misalnya langit, bumi, terbitnya matahari dari timur, tenggelamnya matahari di barat, pebedaan saing dan malam dan pencptaan dirinya sendiri sebagaimana firman Allah ta'ala :
" Dan dibumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yaqin ,
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? "
(ad dzariyat ayat 20-21)
ketika seorang hamba bertafakkur pada ayat2 dan tanda2, maka dengannya akan menambah keyakinan dan ma'rifat kpd Allah.

وَأَمَّا التَّفَكُّرُ فِي الْآلَاءِ وَالنَّعْمَاءِ فَأَنْ يَنْظُرَ إِلَى نِعَمِ اللَّهِ تَعَالَى.
وَسُئِلَ بَعْضُ الْحُكَمَاءِ عَنِ الْفَرْقِ بَيْنَ الْآلَاءِ وَالنَّعْمَاءِ فَقَالَ كُلُّ مَا ظَهَرَ فَهُوَ الْآلَاءُ وَمَا بَطَنَ فَهُوَ النَّعْمَاءُ، وَمِثْلُ ذَلِكَ الْيَدَانِ آلَاؤُهُ، وَقُوَّةُ الْيَدَيْنِ نَعْمَاؤُهُ، وَالْوَجْهُ آلَاؤُهُ، وَحُسْنُ الْوَجْهِ وَالْجَمَالُ نَعْمَاؤُهُ، وَالْفَمُ آلَاؤُهُ، وَطَعْمُ الطَّعَامِ نَعْمَاؤُهُ، وَالرِّجْلَانِ آلَاؤُهُ، وَالْمَشْيُ نَعْمَاؤُهُ فَإِذَا كَانَ لِلْعَبْدِ رِجْلَانِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ قُوَّةُ الْمَشْيِ، فَقَدْ أُعْطِيَ الْآلَاءَ، وَلَمْ يُعْطَ النَّعْمَاءَ، وَالْعُرُوقُ وَالْعِظَامُ آلَاؤُهُ، وَصِحَّتُهَا وَسُكُونُهَا نَعْمَاؤُهُ.
وَقَالَ بَعْضُهُمْ: الْآلَاءُ إِيصَالُ النِّعْمَةِ، وَالنَّعْمَاءُ دَفْعَ الْبَلِيَّةِ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ: عَلَى ضِدِّ هَذَا.
وَيُقَالُ: الْآلَاءُ وَالنَّعْمَاءُ وَاحِدٌ.
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا} [النحل: 18] ، فَإِذَا تَفَكَّرَ الْإِنْسَانُ فِي الْآلَاءِ وَالنَّعْمَاءِ يَزِيدُ الْمَحَبَّةَ،

Adapun tafakkur pada kenikmatan2 maka dengan merenungkan nikmat2 Allah ta'ala kepadanya.
Sebagian ulama' bijak ditanyai ttg perbedaan antara al ala' dan an na'ma' (arti ala' dan na'ma' adalah sama, yaitu nikmat2 Allah), kemudian dia berkata :
" semua kenikmatan yg terlihat maka disebut al ala dan semua kenikmatan yg bersifat batin maka disebut na'ma; "
misalnya kedua tangan,kedua tangan adalah ala'-Nya dan kekuatan kedua tangan adalah na'ma'-Nya, wajah adalah ala'-Nya dan indah seta bagusnya wajah adalah na'm'-Nya, mulut adalah ala'-Nya dan bisa merasakan makanan adalah na'ma'-Nya, kedua kaki adalah ala'-Nya dan bisa berjalan adalah na'ma'-Nya.
ketika seorang hamba mempunyai dua kaki tapi tdk punya kekuatan utk berjalan maka dia telah diberi ala' dan tdk diberi na'ma',
otot2 tubuh dan tulang2 adala

Fb: #abu_nawas_majdub

Cerita islami

Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak.
·
Kemudian Hasan berbisik dalam hati,
"Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku!".
·
Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas karena karam.
·
Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.
·
Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata,
"Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah, selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang".
·
Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya,
"Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak".
·
Hasan al-Basri tertegun lalu berkata,
"Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan".
·
Lelaki itu menjawab,
"Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan".
Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.
···
Jika Allah membukakan pintu solat tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur nyenyak.
···
Jika Allah membukakan pintu puasa sunat, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunat.
···
Boleh jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunat itu lebih dekat dengan Allah, daripada diri kita. Ilmu Allah sangat amatlah luas...
···

Diceritakan oleh Al Habib Ali Zaenal Abidin Alwy Al Kaff

Fb: #abu_nawas_majdub